Komposisi
:
Tiap
tablet mengandung :
Salbutamol
sulfat 4,8 mg setara dengan salbutamol 4 mg
Cara
kerja obat :
Salbutamol
merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor B2 adrenergik
terutama pada otot bronkus. Golongan B2 agonis ini merangsang produksi AMP
siklik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase. Efek utama setelah
pemberian peroral adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan terjadinya
relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin, salbutamol bekerja
lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi terhadap jantung lebih kecil
maka bias digunakan untuk pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit
jantung atau tekanan darah tinggi.
Indikasi
:
Kenang
bronkus pada semua jenis asma bronchial, bronchitis kronis dan emphysema.
Kontraindikasi
:
Penderita
yang hipersensitif terhadap obat ini.
Dosis
/ posologi :
Tablet
4 mg :
Dewasa
(> 12 tahun) : ½ -1 tablet 3-4
kali sehari
Dosis
dapat dinaikkan secara berangsur
Untuk
lansia diberikan dosis awal yang lebih rendah
Anak-anak :2-6 tahun : ¼ - ½ tablet 3-4 kali sehari
6-12 tahun : ½ tablet 3-4 kali sehari
Efek
samping :
Pada
dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada
pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet (biasanya
pada tangan), palpitasi, kejang otot,takikardia, sakit kepala dan ketegangan.
Efek ini terjadi pada semua perangsang adrenoreseptor beta. Vasodilator
perifer, gugup, hiperaktif, epitaxis (mimisan), susah tidur.
Peringatan
dan perhatian :
-
Hati-hati bila diberikan pada penderita
thyrotoxicosis, hipertensi, gangguan kardiovaskuler, hipertiroid dan diabetes
mellitus.
-
Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas
sebaiknya penggunaan salbutamol selama kehamilan trisemester pertama, hanya
jika benar-benar diperlukan
-
Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui karena
kemungkinan diekresi melalui air susu
-
Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2
tahun karena keamanannya belum diketahui dengan pasti
-
Pemberian intravena pada pasien diabetic perlu
dimonitor kadar gula
Interaksi
obat :
-
Efek salbutamol dihambat oleh B2 – antagonis
-
Pemberian bersamaan dengan monoamine oksidase
dapat menimbulkan hipertensi berat.
-
Salbutamol dan obat-obatan beta-blocker non
selektif seperti propanolol, tidak bias diberikan bersamaan.
Overdosis
:
-
Tanda-tanda over dosis adalah tremor dan
tachycardia. Pemberian suatu alpha-adrenergic blocker melalui injeksi intravena
dan suatu beta-blocking agen peroral pada kasus asmaticus karena resiko
konstriksi bronkus.
-
Hypokalemia
Sumber : PT. MOLEX AYUS